PALANGKA RAYA – Di tengah arus informasi yang tak terbendung di era digital, literasi menjadi kunci utama bagi kemajuan masyarakat.
Hal ini disadari penuh oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Palangka Raya dengan terus berupaya meningkatkan kemampuan literasi warga melalui berbagai kebijakan inovatif.
Kepala Dispursip, Benhur Pangaribuan, menegaskan komitmen pihaknya untuk menjadikan perpustakaan sebagai pusat literasi dan pengetahuan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Benhur menjelaskan, peningkatan literasi yang diusung oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis.
Lebih dari itu, pihaknya berfokus pada literasi informasi, literasi digital, hingga literasi finansial dan literasi budaya. Ini merupakan langkah adaptif untuk membekali warga dengan beragam keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.
“Berbagai program pun dirancang untuk mencakup spektrum literasi yang luas ini guna memastikan warga memiliki pemahaman komprehensif,” katanya, Rabu, 25 Juni 2025.
Salah satu kebijakan utama yang diterapkan adalah penguatan peran perpustakaan sebagai ruang publik yang nyaman dan menarik.
Benhur menyebut, perpustakaan tidak lagi sekadar tempat meminjam buku, melainkan pusat kegiatan komunitas, diskusi dan pelatihan.
Dengan atmosfer yang lebih interaktif dan fasilitas yang memadai, diharapkan minat masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan sumber daya literasi akan semakin tinggi.
Selain itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari sekolah, perguruan tinggi, hingga komunitas-komunitas lokal.
Kemitraan ini untuk memperluas jangkauan program literasi dan menciptakan ekosistem yang mendukung.
“Kami percaya bahwa literasi adalah tanggung jawab bersama, dan sinergi antarlembaga sangat penting untuk mencapai tujuan ini,” ujar Benhur.
(ira/erakalteng.com)