PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) kembali menggelar Lewu Palangka Festival 2025, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-68 Kota Palangka Raya dan Hari Jadi ke-60 Pemerintah Kota Palangka Raya.
Kepala Disparbudpora Kota Palangka Raya, Iin Hendrayati Indris, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya dimaksudkan untuk merayakan dan mempromosikan kekayaan budaya serta potensi wisata lokal, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Festival Lewu Palangka kami desain tidak hanya sebagai hiburan masyarakat, tetapi juga sebagai wahana promosi dan pemberdayaan pelaku UMKM. Mereka kami libatkan langsung dalam pameran produk, bazar, dan kegiatan pendukung lainnya,” ujar Iin saat dibincangi awak media, Senin, 14 Juli 2025.
Iin menyampaikan bahwa sektor UMKM memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi lokal. Karena itu, Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen untuk terus memberikan ruang dan peluang promosi bagi pelaku usaha lokal, salah satunya melalui kegiatan budaya ini.
“Dengan hadirnya pelaku UMKM dalam festival ini, masyarakat bisa mengenal lebih dekat produk-produk unggulan lokal, mulai dari kerajinan tangan, kuliner tradisional, hingga produk kreatif lainnya,” tambahnya.
Ia menjelaskan, Festival Lewu Palangka telah menjadi kalender tahunan daerah yang juga mendapat dukungan penuh dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Tengah. Sinergi dengan BI tersebut mencakup pembinaan UMKM dan promosi produk melalui Pesona Tambun Bungai (PTB) yang dilaksanakan bersamaan.
Festival tahun ini dijadwalkan berlangsung dari 15 hingga 18 Juli 2025 di Gedung Palampang Tarung, Jalan Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, dan terbuka untuk masyarakat umum.
Selain pameran dan bazar UMKM, akan digelar pula berbagai pertunjukan seni budaya, lomba, pasar murah, hingga pertunjukan musik yang menghadirkan artis nasional.
“Festival Lewu Palangka menjadi ruang yang tepat bagi UMKM untuk naik kelas dan dikenal lebih luas, termasuk sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” pungkasnya.
(ira/erakalteng.com)