PALANGKA RAYA – Dalam dunia yang kian didominasi teknologi, literasi informasi telah menjadi sebuah kebutuhan mendesak, bukan lagi sekadar pelengkap.
Hal ini ditegaskan oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Palangka Raya, Arbert Tombak, yang menyoroti pentingnya kemampuan masyarakat dalam memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif di era digital ini.
“Tanpa literasi informasi yang memadai, masyarakat rentan terhadap disinformasi dan berita palsu yang bertebaran di berbagai platform,” katanya, Rabu, 25 Juni 2025.
Arbert Tombak menekankan bahwa literasi informasi tidak hanya berhenti pada kemampuan membaca atau menulis, melainkan jauh lebih luas.
Ini mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi, mencari sumber yang kredibel, menganalisis informasi dengan kritis, dan pada akhirnya, menyebarluaskan informasi yang akurat dan bertanggung jawab.
“Di tengah derasnya arus informasi yang tidak tersaring, keterampilan ini menjadi benteng utama bagi individu dan masyarakat untuk membuat keputusan yang tepat dan bijak,” ujarnya.
Pentingnya literasi informasi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun masyarakat yang cerdas dan berdaya saing.
Dengan memiliki literasi informasi yang baik, masyarakat Palangka Raya diharapkan mampu memanfaatkan teknologi untuk tujuan yang positif.
Di antaranya meningkatkan kualitas pendidikan, mengembangkan potensi ekonomi lokal, dan memperkuat partisipasi dalam pembangunan daerah. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kemajuan kota.
Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa di era teknologi saat ini, informasi bergerak dengan sangat cepat dan dapat diakses dari mana saja. Oleh karena itu, kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang valid menjadi krusial.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk institusi pendidikan, pemerintah, dan komunitas, untuk bersama-sama meningkatkan literasi informasi demi menciptakan ekosistem informasi yang sehat dan produktif.
(ira/erakalteng.com)