SAMPIT – Pembukaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) dan Festival Seni Qasidah tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ke-56 pada Sabtu, 27 September 2025, disambut dengan penampilan memukau oleh 150 Pelajar tampil serentak membawa tarian kolosal berjudul Kemilau Kota Mentaya.
Kehadiran ratusan penari muda ini berhasil mencuri perhatian dan membuat para penonton terpukau. Dengan gerakan yang serasi, kompak, dan penuh energi.
Tarian ini tidak hanya menjadi hiburan semata, namun juga sebuah ekspresi budaya dan kebanggaan lokal. Setiap gerakan yang dibawakan oleh para pelajar tersebut dirancang untuk menyampaikan makna mendala tentang identitas dan harapan bagi Kotim.
Penampilan spektakuler ini merupakan hasil bimbingan dan kerja keras yang dibina langsung oleh Ketua PKK Kecamatan Baamang, Widyawati.
“Persiapan yang hanya sebentar 150 orang pelajar tersebut memberikan persembahan terbaik dan kami sangat bangga sekali,” ujarnya. Minggu, 28 September 2025.
Keterlibatan aktif dari tokoh masyarakat setempat menunjukkan komitmen kuat dari tuan rumah untuk menyukseskan acara regional yang penting ini.
Widyawati mengatakan,sebagai tuan rumah, bahwa memberikan penampilan tarian ini adalah wujud totalitas mereka.
“Sebagai tuan rumah ajang MTQ dan Seni Qasidah ini, kami ingin memberikan penampilan yang baik dalam pembukaan,” katanya.
Pernyataan ini menegaskan tekad untuk memberikan kesan pertama yang tak terlupakan bagi seluruh kontingen dan tamu yang hadir.
Dirinya berharap, dengan suksesnya penampilan pembuka “Kemilau di Kota Mentaya” yang melibatkan generasi muda, bisa memberikan semangat bagi para peserta MTQ dan Festival Seni Qasidah ke-56 ini dapat terus berlanjut.
“Acara ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi dalam membaca Al-Quran dan seni Islami, tetapi juga menjadi wadah strategis untuk memperkuat ikatan budaya, keagamaan, dan membina bakat-bakat para pelajar di Kotim,” tutupnya.
(Sd/Erakalteng.com)