PALANGKA RAYA – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Tomy Irawan Diran, mendorong agar santri di daerah ini menjadi generasi tangguh yang mampu bersaing di era global tanpa meninggalkan nilai-nilai religius.
Ia menilai, santri saat ini tidak hanya berperan menjaga tradisi keagamaan, tetapi juga harus siap menjadi pelaku perubahan di berbagai bidang.
Menurut Tomy, karakter disiplin, cinta damai, dan ketaatan santri kepada guru serta ulama merupakan modal sosial penting dalam membangun harmoni di masyarakat. Nilai-nilai tersebut, katanya, perlu dikembangkan seiring dengan peningkatan kapasitas di bidang teknologi, kewirausahaan, dan ekonomi kreatif.
“Santri harus tampil sebagai generasi yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman,” ujar Tomy, Kamis (23/10).
Ia menekankan bahwa pesantren kini memiliki potensi besar menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia yang inovatif dan berdaya saing tinggi.
Tomy juga menilai kolaborasi antara pemerintah daerah, pesantren, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang unggul. Sinergi tersebut diharapkan dapat menghasilkan santri dengan kemampuan literasi digital, keterampilan kerja, dan wawasan kebangsaan yang kuat.
“Dengan literasi digital dan semangat kerja keras, santri bisa berperan dalam industri kreatif maupun kepemimpinan tanpa kehilangan jati diri sebagai penjaga moral bangsa,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh santri di Kalimantan Tengah untuk menjadi teladan dalam menjaga kerukunan, memperkuat nasionalisme, serta menebarkan semangat persatuan.
“Santri memiliki peran penting sebagai pelopor kedamaian dan penggerak kemajuan daerah yang religius, rukun, dan mandiri,” pungkasnya.
(ira/erakalteng.com)




























