PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Sutik, menyoroti minimnya pembangunan infrastruktur jalan untuk menunjang kegiatan pertanian di wilayah Samuda, Kotawaringin Timur.
Minimnya pembangunan jalan pertanian tersebut membuat petani setempat terpaksa mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengambil dan mengangkut hasil panennya menggunakan perahu motor.
“Badan jalannya sudah ada, cuma kondisinya tidak baik dan tidak memungkinkan untuk dilalui angkutan hasil panen. Jadi untuk sekarang hanya mengandalkan perahu,” katanya, Kamis (13/11)
Ia menyebutkan, petani setempat harus mengeluarkan ongkosnya Rp 25 Ribu untuk mengangkut satu karung padi menggunakan perahu. Tentu biaya yang dikeluarkan cukup membebani karena tidak sesuai dengan hasil panen.
“Kemarin saya reses ke sana, dan ada aspirasi petani yang meminta masalah ini diperhatikan pemerintah. Karena itu saya harap program ketahanan pangan bisa menyentuh infrastruktur,” ucapnya.
Terkait hal tersebut Sutik mengharapkan agar program ketahanan pangan yang menjadi salah satu andalan pemerintah pusat bisa memerhatikan pembangunan secara menyeluruh, khususnya infrastruktur pertanian wilayah Samuda.
Politikus Partai Gerindra ini menegaskan infrastruktur pertanian ini tidak kalah penting dibandingkan perluasan lahan. Sebab dengan infrastruktur yang memadai akan berdampak baik terhadap produktivitas pertanian.
“Potensi pertanian, khususnya di wilayah selatan Kotawaringin Timur terbilang cukup besar. Hanya saja masih perlu upaya serius pemerintah agar potensi tersebut lebih baik lagi,” pungkasnya.
(ira/erakalteng.com)




























