Dapatkan Informasi dan Berita Seputar Kalimantan Tengah Terkini hanya di eraKalteng.com

Muhajirin Minta Pemprov Kalteng Evaluasi Kinerja BUMD

PALANGKA RAYA – Ketua Komisi I DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Muhajirin, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dinilai belum memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah. Kedua BUMD tersebut adalah PT Jamkrida Kalteng dan PT Banama Tingang Makmur (BTM).

Muhajirin menilai, meski sudah lama berdiri, kedua BUMD itu hingga kini belum menunjukkan perkembangan signifikan. Bahkan, kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui deviden masih sangat minim.

“Karena kedua BUMD ini belum memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD,” tegasnya, Senin (20/10).

Menurutnya, evaluasi menjadi penting mengingat adanya pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat yang berdampak pada struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026. Dalam kondisi tersebut, setiap lembaga daerah diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan, bukan justru menambah beban keuangan daerah.

“Dua lembaga BUMD ini, mohon maaf, seperti hidup segan mati tak mau. Disubsidi habis-habisan, tapi hasilnya tidak terlihat, kontribusinya terhadap PAD pun belum jelas,” ujar politisi Partai Demokrat tersebut.

Ia menilai selama ini hanya PT Bank Kalteng yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi PAD.

Muhajirin menambahkan, penyertaan modal yang diberikan kepada PT Jamkrida dan PT BTM selama ini justru lebih banyak terserap untuk membayar gaji pegawai serta biaya operasional, bukan untuk menghasilkan keuntungan daerah.

Ia menilai kondisi ini menunjukkan perlunya perubahan strategi pengelolaan agar BUMD bisa benar-benar produktif.

Sebagai solusi, legislator dari daerah pemilihan (Dapil) V Kapuas–Pulang Pisau itu menyarankan agar pengelolaan unit usaha seperti Hotel Dandang Tingang yang berada di bawah PT BTM diserahkan kepada pihak swasta.

“Perusahaan daerah seharusnya fokus pada sektor yang benar-benar bisa menghasilkan uang, misalnya pabrik mini pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan bidang usaha potensial lainnya,” pungkasnya.

(ira/erakalteng.com)