PALANGKA RAYA – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Wengga Febri Dwi Tananda meminta tenaga kesehatan yang ada di daerah ini tidak menumpuk di perkotaan saja.
“Banyak tenaga kesehatan yang meminta mutasi ke perkotaan sehingga membuat tenaga kesehatan di wilayah pinggiran Kalimantan Tengah menjadi terbatas,” katanya, Sabtu, 19 April 2025.
Dia mengungkapkan, kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah demi keadilan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk yang tinggal di daerah terpencil.
Hal ini dikarenakan, ketimpangan distribusi tenaga kesehatan dapat memicu kesenjangan layanan kesehatan antar wilayah, terlebih keberadaan dokter di daerah sangat terbatas.
“Ini bukan masalah jumlah tenaga kesehatan yang terbatas, tetapi sistem distribusinya yang belum optimal. Pemerintah daerah harus turun tangan menyusun kebijakan afirmatif tenaga kesehatan tertarik dan nyaman bertugas di pelosok,” ucapnya.
Wengga juga mengungkapkan, pemerataan tenaga kesehatan merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan keadilan sosial.
Terlebih pelayanan kesehatan telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah sehingga masyarakat harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Kita ingin semua warga Kalimantan Tengah, baik di perkotaan maupun di pelosok memiliki hak yang sama untuk sehat. Untuk itu pemerintah harus memperhatikan pemerataan tenaga kesehatan ini,” ujarnya.
Wengga juga mengungkapkan, selaku anggota dewan pihaknya siap berkoordinasi bersama Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah dalam mencari solusi pemerataan tenaga kesehatan ini.
Hal ini dilakukan agar masyarakat kedepan dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang lengkap serta berkualitas, tanpa harus menempuh jarak yang jauh.
“Kami siang berkolaborasi dan berkoordinasi bersama pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini. Yang terpenting untuk kesejahteraan masyarakat, kami selalu siap,” pungkasnya.
(ira/erakalteng.com)