SAMPIT – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Kurniawan Anwar, menyampaikan kritik terhadap kondisi pasokan listrik di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, di mana kestabilan dan kualitas tegangan listrik menjadi masalah yang kian meresahkan masyarakat setempat.
Menurutnya, meskipun berstatus sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, Desa Ujung Pandaran justru dihantui oleh masalah kelistrikan yang berulang kali mengganggu aktivitas harian dan perekonomian warga.
“Desa Ujung Pandaran memiliki potensi pariwisata yang sangat besar dan seharusnya didukung oleh infrastruktur yang memadai, terutama sektor energi,” jelasnya, Kamis, 23 Oktober 2025.
Lanjutnya, akan tetapi realitas di lapangan menunjukkan sebaliknya, di mana lemahnya pasokan daya menjadi penghalang utama dalam upaya pengembangan desa wisata yang berkelanjutan. Masalah krusial yang disoroti adalah tegangan listrik yang kerap kali turun (drop).
“Kondisi ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan pada peralatan elektronik milik warga, tetapi juga secara langsung menghambat berbagai kegiatan ekonomi produktif yang dijalankan oleh masyarakat setempat, mulai dari usaha mikro hingga penyediaan jasa pariwisata,” katanya.
Lebih lanjut, dampak ketidakstabilan listrik ini juga terasa langsung pada sektor pariwisata. Kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke Ujung Pandaran menjadi berkurang akibat gangguan listrik yang tak terhindarkan.
Oleh karena itu, anggota DPRD dari Komisi I ini mendesak pihak terkait, khususnya perusahaan penyedia layanan listrik, untuk segera mengambil langkah konkret dan cepat. Diperlukan solusi permanen untuk menjamin pasokan daya yang kuat dan tegangan yang stabil di Ujung Pandaran, demi mendukung penuh kegiatan ekonomi warga dan memaksimalkan potensi desa tersebut sebagai destinasi wisata andalan Kotim.
(Sd/Erakalteng.com)

























