Dapatkan Informasi dan Berita Seputar Kalimantan Tengah Terkini hanya di eraKalteng.com

DPRD Kotim Dorong Inovasi Agenda Tahunan, Usul Lomba Kapal Hias dan Mandi Safar Jadi Fokus Utama

SAMPIT – Setelah sebelumnya mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) serius mengelola sektor pariwisata, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim), SP Lumban Gaol, kini memberikan saran konkret terkait inovasi agenda tahunan daerah.

Ia menekankan bahwa Pemda harus lebih kreatif dalam mengemas ritual dan tradisi lokal menjadi daya tarik wisata yang masif.

Gaol secara spesifik mencontohkan ritual Mandi Sapar, yang merupakan salah satu tradisi budaya yang secara rutin diselenggarakan oleh masyarakat lokal.

“Kami menyarankan agar kegiatan ini tidak hanya dilakukan sebagai ritual semata, tetapi juga dikemas sebagus dan semeriah mungkin untuk menarik minat wisatawan dan partisipasi publik,” ungkapnya, Senin, 20 September 2025.

Menurutnya, untuk meningkatkan daya tarik Mandi Sapar, fokus utama kegiatan tersebut harus diarahkan pada penyelenggaraan lomba kapal hias.

Lumban Gaol menilai bahwa lomba ini memiliki potensi besar untuk menjadi ikon kegiatan tahunan yang spektakuler, mengingat Kotim adalah daerah yang dekat dengan Sungai Mentaya.

“Kami berikan saran ini didasarkan pada pengamatan bahwa antusiasme masyarakat terhadap untuk menunggukan kapal hias di Kotim belakangan ini menunjukkan tanda-tanda penurunan,” ungkapnya.

Gaol berharap minat masyarakat untuk berpartisipasi dan menonton dapat dikembalikan, serta meningkatkan susur sungai mentaya.

“Dengan branding dan promosi yang kuat, lomba kapal hias yang disandingkan dengan tradisi Mandi Sapar dapat menjadi event unggulan yang mampu mendatangkan pengunjung dari luar daerah,” jelasnya.

Inovasi ini dianggap penting untuk mengeluarkan agenda daerah dari kesan monoton dan stagnan.

Oleh karena itu, DPRD Kotim mendesak OPD terkait untuk segera mengadopsi dan mengimplementasikan inovasi pengemasan acara tahunan ini.

“Diharapkan langkah konkret ini tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi signifikan bagi masyarakat dan meningkatkan citra pariwisata Kabupaten Kotim secara keseluruhan,” tutupnya.

(Sd/Erakalteng.com)