SAMPIT – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Riskon Fabiansyah, menyampaikan kekhawatiran mendalam atas belum cairnya dana hibah bagi cabang olahraga (Cabor) di wilayah tersebut. Situasi ini terjadi menjelang akhir tahun 2025, yang dinilainya sangat krusial bagi persiapan atlet daerah.
Keterlambatan pencairan dana hibah ini berpotensi besar menimbulkan hambatan serius dalam proses pembinaan atlet yang tengah dipersiapkan untuk menghadapi kompetisi akbar, yaitu Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah 2026.
“Waktu yang semakin menipis harusnya dimanfaatkan untuk memaksimalkan latihan dan program pembinaan, bukan terhenti,” ujarnya, Selasa, 11 November 2025.
Riskon Fabiansyah secara tegas menyoroti kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kotim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas mekanisme pencairan.
“Hingga saat ini dana hibah dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) belum juga dicairkan,” ungkapnya.
Menurutnya konsekuensi langsung dari belum cairnya dana dari Dispora adalah terhambatnya peran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kotim. Sebagai induk organisasi olahraga, KONI tidak dapat menjalankan tugasnya menyalurkan kebutuhan finansial ke tingkat paling bawah.
“Akibat utama dari situasi tersebut adalah KONI Kotim belum dapat menyalurkan dana pembinaan kepada cabor-cabor yang sesungguhnya sangat dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan operasional latihan harian, pembelian peralatan, hingga mengikuti try out atau kompetisi kecil sebagai pemanasan menuju Porprov,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Riskon Fabiansyah mendesak agar Dispora Kotim segera mengambil langkah cepat dan konkret untuk menyelesaikan proses administrasi pencairan dana hibah ini. Hal ini penting dilakukan demi menjamin kesinambungan program latihan, menjaga semangat para atlet, serta memastikan kesiapan kontingen Kotim dalam meraih prestasi terbaik pada Porprov Kalteng tahun 2026 mendatang.
(Sd/Erakalteng.com)