SAMPIT – Sebuah insiden yang mencoreng jalannya upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda dilaporkan terjadi di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Selasa, 28 Oktober 2025. Momen sakral yang seharusnya menjadi ajang penghormatan bagi pemuda justru diwarnai oleh dugaan tindakan tidak pantas dari seorang abdi negara.
Insiden tidak menyenangkan ini melibatkan dua orang peserta upacara yang merupakan perwakilan dari kalangan pemuda dan pelajar di Kabupaten Kotim.
Keduanya diduga menjadi korban pelecehan verbal yang dilakukan oleh oknum pegawai pemerintah setempat. Hal ini menimbulkan keprihatinan mendalam, mengingat lokasi kejadian berada di pusat pemerintahan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, oknum pegawai yang diduga melakukan pelecehan verbal tersebut teridentifikasi menggunakan atribut dinas, yakni baju Korpri dan baju berwarna putih.
Kehadiran mereka di lingkungan upacara seharusnya menjadi contoh disiplin dan etika, namun perilaku yang ditunjukkan justru bertolak belakang dengan nilai-nilai yang diemban oleh seorang aparatur sipil negara.
Menanggapi kabar buruk ini, Anggota DPRD Kabupaten Kotim, Eddy Mashamy, langsung angkat bicara. Ia menyatakan kekecewaannya dan mendesak Pemerintah Kabupaten Kotim atau dinas terkait untuk segera mengambil tindakan tegas.
Eddy menekankan pentingnya sanksi dan teguran bagi oknum yang bersangkutan agar perilaku serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Perilaku seperti itu tidak mencerminkan sama sekali karakter sebagai seorang abdi negara. Oknum itu harus diberikan teguran agar hal seperti ini tidak terjadi kedepannya,” ujar Eddy Mashamy dengan tegas pada Rabu, 29 Oktober 2025.
Permintaan teguran ini menjadi sorotan utama dalam upaya menjaga marwah instansi pemerintahan daerah di Kotawaringin Timur.
Oleh karena itu, publik kini menantikan respon dan langkah konkrit dari Pemerintah Kabupaten Kotim untuk memastikan etika dan integritas pegawai tetap terjaga, khususnya saat berinteraksi dengan masyarakat, terlebih pada momentum penting seperti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Penindakan tegas diharapkan dapat memberikan efek jera serta perlindungan bagi para pemuda dan pelajar di wilayah tersebut.
(Sd/erakalteng.com)

























