Dapatkan Informasi dan Berita Seputar Kalimantan Tengah Terkini hanya di eraKalteng.com

Riskon Fabiansyah Minta Evaluasi Total Program Makanan Bergizi Gratis di Sekolah Rakyat

SAMPIT – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Rakyat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menjadi sorotan setelah muncul keluhan mengenai kualitas makanan yang dinilai tidak layak konsumsi.

Menanggapi persoalan ini, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotim, Riskon Fabiansyah, angkat bicara dan mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program tersebut.

Riskon Fabiansyah membenarkan adanya laporan yang masuk ke pihaknya terkait kondisi makanan yang disajikan kepada para siswa.

“Informasi yang kami dapat, kalau ada penyajian makanan yang disajikan para siswa ada yang belum masak atau tidak matang, kualitas makanan inilah yang dikeluhkan oleh para siswa di sekolah rakyat,” ungkapnya, Jumat, 31 Oktober 2025.

Keluhan ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai standar gizi dan kebersihan dalam program yang seharusnya mendukung kesehatan anak-anak.

Menurut Riskon, permasalahan ini menjadi catatan kritis lantaran program MBG baru saja dimulai kembali setelah mengalami penundaan sebelumnya. Kejadian ini dinilai mencoreng upaya baik program tersebut di mata publik dan penerima manfaat. Kondisi ini menunjukkan adanya kelemahan mendasar dalam sistem penyaluran maupun pengawasan kualitas makanan.

“Ini harusnya menjadi momen untuk evaluasi baik itu terkait manajemen penyaluran maupun penyajian kualitas MBG tersebut,” tegas Riskon.

Anggota legislatif dari Komisi III ini juga menyuarakan kekhawatiran terbesarnya, yaitu jangan sampai ada dampak kesehatan serius seperti kasus keracunan makanan yang pernah terjadi di daerah-daerah lain.

“Program yang bertujuan mulia justru berpotensi menimbulkan kerugian dan bahaya jika pengawasannya lemah. Peringatan keras ini didasarkan pada pengalaman buruk yang sudah terjadi di berbagai wilayah,” tuturnya.

Untuk memastikan insiden serupa tidak terulang, Riskon Fabiansyah meminta pihak-pihak terkait untuk meningkatkan tanggung jawab mereka.

“Kepala dapurnya dan pendamping harus melakukan monitoring terkait proses maupun penyaluran MBG di Kotim,” tutupnya.

Pengawasan ketat dari hulu ke hilir, mulai dari persiapan bahan baku hingga penyajian, dinilai menjadi kunci utama keberhasilan dan keamanan program MBG bagi seluruh siswa di Sekolah Rakyat.

(SD/Erakalteng.com)